Tuesday, 12 April 2016
PENGAMATAN OSMOSIS DAN PLASMOLISIS
LAPORAN 1
PENGAMATAN OSMOSIS
I. HARI, TANGGAL : Rabu, 20 Agustus 2014
II. DASAR TEORI
1. Sel merupakan unit terkecil dan fungsional makhluk hidup
2. Sel merupakan peranan penting dalam semua kegiatan hidup
3. Tiap – tiap makhluk hidup berasal dari perkembangan satu sel tunggal
4. Makhluk hidup hampir sepenuhnya tersusun dari sel
III. TUJUAN PENGAMATAN
1. Memahami fungsi membran sel
2. Memahami mekanisme osmosis
IV. ALAT DAN BAHAN
1. Kentang
2. Larutan garam 5%, 10%, dan 20%
3. 3 buah gelas beker 200 ml
4. Cutter
5. Penggaris
V. LANGKAH KERJA
1. Potong kentang menggunakan cutter mwnjadi 3 buah bentuk balok yang masing – masing berukuran 2 x 1 x 1 cm dengan berat 2,1 gram
2. Siapkan 3 buah gelas beker 200 ml
3. Larutkan garam 5%, 10%, dan 20% kedalam air yang berukuran masing – masing 100 ml
4. Masukkan kentang kedalam 3 buah gelas beker tersebut
5. Diamkan selama 20 menit
6. Ukurlah setiap kentang setelah diambil dalam gelas
DATA HASIL PENGAMATAN
No. Gelas Beker Berat Sebelum Berat Sesudah
1. A 2,1 gram 1,7 gram
2. B 2,1 gram 1,7 gram
3. C 2,1 gram 1,8 gram
VI. HASIL PENGAMATAN
Kentang dalam larutan garam pada gelas beker A, B, dan C berkonsentrasi mengalami osmosis sehingga beratnya berkurang atau menyusut. Pada gelas beker A (Larutan 5%) dan B (Larutan 10%) didapat hasil yang sama yaitu berat semula kentang 2,1 gram kemudian setelah direndam pada larutan garam selama 20 menit berat kentang tersebut menjadi 1,7 gram. Sedangkan pada gelas C didapat hasil yaitu berat semula kentang 2,1 gram kemudian setelah direndam pada larutan garam selama 20 menit berat kentang tersebut menjadi 1,8 gram.
VII. ANALISIS DATA HASIL PENGAMATAN
1. Dalam percobaan ini, apa tujuan digunakannya larutan iodin dengan konsentrasi yang berbeda?
Jawab: Untuk mengetahui proses osmosis pada kentang dan mengetahui perubahan yang terjadi pada kentang setelah menerima larutan iodin dengan konsentrasi yang berbeda.
2. Apa yang terjadi pada kentang atau wortel dalam:
a) Gelas Beker A
Mengapa demikian?
Jawab: Berat kentang pada gelas beker A semakin turun (menyusut).
Karena tekanan atau konsentrasi dalam kentang lebih rendah daripada tekanan pada larutan garam, sehingga membran semipermeabel dapat di tembus oleh zat pelarut (larutan garam). Cairan yang ada didalam kentang keluar menuju larutan garam.
b) Gelas Beker B
Mengapa demikian?
Jawab: Berat kentang pada gelas beker B semakin turun (menyusut).
Karena tekanan atau konsentrasi dalam kentang lebih rendah daripada tekanan pada larutan garam, sehingga membran semipermeabel dapat di tembus oleh zat pelarut (larutan garam). Cairan yang ada didalam kentang keluar menuju larutan garam.
c) Gelas Beker C
Mengapa demikian?
Jawab: Berat kentang pada gelas beker C semakin turun (menyusut).
Karena tekanan atau konsentrasi dalam kentang lebih rendah daripada tekanan pada larutan garam, sehingga membran semipermeabel dapat di tembus oleh zat pelarut (larutan garam). Cairan yang ada didalam kentang keluar menuju larutan garam.
3. Pada gelas beker manakah (A, B, dan C) larutan iodin paling jauh menyerap masuk ke dalam kubus kentang atau wortel?
Mengapa demikian?
Jawab: Pada gelas beker C. Karena kadar garamnya semakin tinggi yaitu 20%.
4. Menurut kalian mengapa iodin dapat masuk ke dalam kubus kentang atau wortel tersebut?
Jawab: Karena terjadi proses osmosis yaitu perpindahan air, dari larutan hipotonis ke larutan hipertonis melalui membran semipermeabel. Larutan garam bersifat hipertonis sedangkan kentang bersifat hipotonis. konsentrasi dalam kentang lebih rendah daripada tekanan pada larutan garam, sehingga membran semipermeabel dapat di tembus oleh zat pelarut (larutan garam). Iodin dapat masuk kedalam kentang.
5. Apakah yang dimaksud dengan peristiwa osmosis?
Jawab: Perpindahan air, dari larutan hipotonis ke larutan hipertonis melalui membran semipermeabel.
6. Organel sel apakah yang berperan dalam peristiwa osmosis?
Jawab: Membran semipermeabel.
VIII. KESIMPULAN
Osmosis adalah perpindahan air, dari larutan hipotonis ke larutan hipertonis melalui membran semipermeabel atau bergeraknya air dari larutan yang konsentrasinya lebih rendah ke konsentrasi yang lebih tinggi. Kentang yang dimasukkan ke dalam larutan garam mengalami penurunan berat dari berat semula. Hal ini dikarenakan air yang berada dalam kentang memiliki konsentrasi lebih rendah dari konsentrasi larutan diluarnya (larutan garam) sehingga air yang berada dalam kentang tersebut bergerak ke larutan di luarnya (larutan garam).
Laporan II
PENGAMATAN PLASMOLISIS
I. HARI, TANGGAL : Rabu, 20 Agustus 2014
II. DASAR TEORI
1. Sel merupakan unit terkecil dan fungsional makhluk hidup
2. Sel merupakan peranan penting dalam semua kegiatan hidup
3. Tiap – tiap makhluk hidup berasal dari perkembangan satu sel tunggal
4. Makhluk hidup hampir sepenuhnya tersusun dari sel
III. TUJUAN PENGAMATAN
1. Memahami fungsi membran sel
2. Memahami mekanisme plasmolisis
IV. ALAT DAN BAHAN
1. Mikroskop
2. Kaca objek
3. Kaca penutup
4. Cutter
5. Pipet
6. Daun Rhoe Discolor
7. Larutan gula 20% dalam 100 ml air
V. LANGKAH KERJA
1. Ambil sedikit lapisan warna ungu dan daun rhoe discolor. Letakkan diatas kaca objek setelah itu ditutup dengan kaca penutup.
2. Amati daun rhoe discolor
3. Buka kaca penutup teteskan beberapa tetes larutan gula menggunakan pipet ke atas daun rhoe discolor
4. Amati kembali daun rhoe discolor
VI. HASIL PENGAMATAN
Pada daun Rhoe discolor yang sebelumnya tidak diberi larutan gula selnya berwarna ungu dan tersusun rapat. Setelah daun Rhoe discolor yang diberi larutan gula dengan kadar 20% mengalami plasmolisis, sitoplasma pada daun Rhoe Discolor menjadi mengerut karena terlepasnya membran sel dari dinding sel akibat air yang ada di dalam sel terus keluar sampai terjadi keseimbangan konsentrasi air antara didalam dan diluar sel sehingga tampak ruangan antara isi sel dengan dinding sel yang semakin luas dan warna isi sel menjadi semakin ungu dan juga semakin jelas.
VII. ANALISIS DATA HASIL PENGAMATAN
1. Apakah terjadi perubahan pada sel daun sebelum dan setelah ditetesi larutan gula 20%?
Jawab: Terjadi perubahan. Setelah ditetesi oleh larutan gula, pada sel daun terdapat ruangan antara isi sel dengan dinding sel. Dan warnanya semakin ungu.
2. Apakah pada sel daun yang telah ditetesi larutan gula tampak adanya ruangan antara inti sel dengan dinding sel yang semakin meluas?
Jawab: Iya, pada sel daun Rhoe Discolor yang telah ditetesi gula tampak ruangan antara isi sel dengan dinding sel.
3. Bagaimanakah warna isi sel, apakah menjadi semakin ungu?
Jawab: Iya. Semakin ungu dan jelas.
4. Disebut apakah peristiwa yang terjadi pada sel daun hasil percobaanmu?
Jawab: Plasmolisis.
5. Jelaskan apa yang dimaksud dengan peristiwa plasmolisis?
Jawab: Peristiwa mengerutnya sitoplasma dan lepasnya membrane plasma dari dinding sel tumbuhan jika sel tumbuhan dimasukkan ke dalam larutan hipertonik.
6. Bagaimana terjadinya plamolisis pada sel – sel daun yang kalian amati tersebut?
Jawab: Karena adanya perbedaan konsentrasi dalam sel dan luar sel sehingga mengakibatkan protoplasma terkelupas dari dinding sel.
7. Pada percobaanmu larutan manakah yang hipertonis dan manakah yang hipotonis?
Jawab: Larutan gula (hipertonik) larutan air (hipotonis).
VIII. KESIMPULAN
Plasmolisis adalah peristiwa mengerutnya sitoplasma dan lepasnya membrane plasma dari dinding sel tumbuhan jika sel tumbuhan dimasukkan ke dalam larutan hipertonik. Daun Rhoe Discolor akan mengalami plasmolisis jika diberi larutan gula. Pada sel daun Rhoe Discolor yang telah ditetesi gula akan tampak ruangan antara isi sel dengan dinding sel dan warnanya semakin ungu karena adanya perbedaan konsentrasi dalam sel dan luar sel sehingga mengakibatkan protoplasma terkelupas dari dinding sel. Semakin tinggi konsentrasi larutan gula, sel yang mengalami plasmolysis semakin banyak.
Labels:
Biology
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment